Senin, 24 Oktober 2011

Objek Wisata Taman Sarbini Blora


Taman Wisata Taman Sarbini Blora terletak di sebelah utara alun2 KotaBlora tepatnya di depan Gedung DPR Blora,Kini telah dikelola oleh pihak ketiga yakni CV ANOKA SORA yang juga mengelola Taman Kartini Rembang.
Di dalamnya Terdapat 12 Wahana Permainan antara lain,
Wahana Tiga Dimensi,istana balon, bianglala, otopeds, bom-bom car, battery car, bot, becak air, outbonds kids, dan hely rains.
"Ke depan rencananya ada juga jet cousher. Juga setiap minggu akan ada live music, yang menampilkan musik daerah dan modern.
Kedepanya semoga menjadikan kota Blora menjadi lebih terkenal.dan lebih mudah mencari Wahana Objek Wisata Bagi Anak-anak

Rabu, 28 September 2011

Kampung Bluron Wisata Keluarga Blora


Wisata Keluarga Kampung Bluron ini,Pengunjung wahana ini bisa menikmati resto dan pondok lesehan dengan berbagai menu yang cukup menarik untuk dicoba dan sebagian besar merupakan masakan khas Blora dan Jawa pada umumnya. Selain itu kawasan ini juga menyediakan sanggar batik yang menawarkan batik-batik tulis pilihan khas Blora, dan pada kesempatan tertentu pengunjung bisa melihat langsung cara membatik maupun belajar membatik di sanggar tersebut. Jalanan menuju kawasan wisata air Kampung Bluron cukup baik dengan jalan beraspal dan mampu dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat dengan tempat parkir yang cukup luas. Untuk menikmati wahana air yang indah ini dan cocok untuk dewasa maupun anak-anak, pengunjung hanya ditarik tiket seharga Rp 10 ribu untuk anak-anak dan Rp 15 ribu untuk orang dewasa.

Banyak daerah yang saat ini tengah mengembangkan wisata air karena minat masyarakat yang cukup tinggi, dan Kabupaten Blorapun tak ketinggalan. wahana wisata air itu diberinama Kampung Bluron merupakan salah satu pilihan terbaru untuk berlibur yang menjadi favorit masyarakat Blora dan sekitarnya. Kawasan ini terletak 8 kilometer dari pusat kota atau tepatnya di kawasan Waduk Tempuran Desa Tempuran Blora Jawa Tengah. Wahana ini selalu ramai dikunjungi oleh sejumlah keluarga yang ingin berlibur pada setiap akhir pekan dengan tempat yang mampu menampung sekitar 200 hingga 250 orang. Wahana permainan yang ada yakni kolam renang yang dilengkapi dengan ember tumpah atau kali deres dalam bahasa Jawa. Tempat bermain air ini sangat digemari anak-anak maupun orang dewasa, dan sangat cocok untuk wahana berlibur keluarga dengan harga terjangkau dan tidak terlalu jauh dari Kota Blora.

Wisata Religi Makam K.H.ABDUL KOHAR Ngampel Blora

Makam K.H. ABDUL KOHAR, terletak di Desa Ngampel Kecamatan Blora atau 10 Km kearah Utara Kota Blora ( jurusan Blora – Rembang ). Untuk mencapai kawasan makam ini sangat mudah karena bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

blora-ngampel

Makam Kiai Haji Abdul Kohar

Selain itu kawasan makam ini letaknya dekat dengan jalan besar jurusan Blora-Rembang.

Berdasarkan jejak sejarah yang ada, K.H. Abdul Kohar merupakan keturunan dari Kasultanan Demak, yaitu Raden Trenggono. Semasa hidupnya K.H. Abdul Kohar selalu mengembara untuk memperdalam ilmu Agama Islam, akan tetapi setelah bertemu dengan Kyai Noor Feqieh disarankan supaya menetap disuatu tempat, yang akhirnya ia menetap di Desa Ngampel dengan memulai babat hutan, mendirikan Masjid, Pondok Pesantren dan lain-lain. K.H. Abdul Koharakhirnya meninggal dan dimakamkan di Desa Ngampel dan sampai sekarang selalu diperingati setiap tanggal 15 Suro Tahun Jawa.

sumber :https://saminblora.wordpress.com/2011/09/08/makam-kh-abdul-kohar/#more-204

Jumat, 23 September 2011

Wisata Pendopo Kampung Samin Blora

Pendopo Kampung Samin Terletak diselatan Kota Blora Sekitar 5 Km dari pusat Kota,ditandai dengan Gapura khas suku Samin berbentuk Stupa Didepanya bewarna biru,disekitarnya terdapat perkampungan suku samin yang masih tradisional yang bersih dan dengan ciri masyarakatnya yang ramah tamah.Akses menuju tempat tersebut sudah menggunakan jalan Paving sekitar lebar 2 meteran,daerah belakang masih banyak hutan jati milik penduduk maupun milik Kph Blora yang sangat indah,dengan Sejarah Samin surosentiko yang melegenda seharusnya Obyek Wisata ini masih bisa dioptimalkan menjadi Obyek Wisata yang menarik hati.
Biasanya dihari minggu pagi banyak warga sekitar Blora yang Bersepeda diarea ini sambil menikmati pemandangan lingkungan yang asri dan alami.(nss),

Wisata Religi Makam Srikandi Aceh Poucut Meurah Intan Blora


Makamnya Srikandi Aceh terletak di Pemakaman Umum di Desa Temurejo Kecamatan Blora, 5 Km. kearah Utara dari Alon-alon kota Blora. Makam ini mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berdasarkan jejak sejarah yang dihimpun dari berbagai sumber, wanita ini adalah pahlawan dari Aceh.
blora
Makam Srikandi Aceh
Berdasarkan buku perang kolonial Belanda di Aceh yang diterbitkan oleh pusat dokumentasi dan informasi di Banda Aceh pada masa penjajahan Belanda dibawah pimpinan Letkol TJ Vetlman, srikandi Aceh tersebut ditangkap kemudian di buang ke Blora bersama kedua putranya yakni tuanku Meurah Intan dan tuanku Nurdin yang menetap di desa kauman.
Poucut Meurah Intan meninggal pada tahun 1937, dan dimakam kan di Desa Temurejo Kecamatan Blora. Hingga kini makam itu masih sering didatangi terutama oleh warga Aceh yang kebetulan berkunjung untuk berziarah.

Senin, 05 September 2011

Wisata Religi Makam Jati Kusumo Jati Swara


Makam Jati Kusumo dan Jati Swara terletak di Desa Janjang Kecamatan Jiken, kurang lebih 31 Km ke arah Tenggara dari Kota Blora atau 10 Km. dari Kecamatan Jiken. Mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Luas areal makam mencapai 1 hektar yang didalamnya terdapat makam Jati Kusumo dan Jati Swara, makam Rondo Kuning (putri yang tergila-gila ingin diperistri oleh kedua bangsawan tersebut), empat makam sahabat, bangsa sesaji, guci berisi air yang dianggap memberikan berkah, batu pasujudan dan bangsal untuk pertunjukan wayang krucil.

Menurut cerita Rakyat setempat, Pangeran Jati Kusumo dan Pangeran Jati Swara adalah dua bersaudara putera dari Sultan Pajang. Memiliki kesaktian yang tinggi, suka menolong, dan juga suka mengembara ke berbagai daerah untuk menyebarkan Agama Islam. Hal itu terbukti dengan adanya bangunan masjid untuk mengingat jasa-jasanya.

Sebagai kelanjutan masyarakat setempat dengan kedua tokoh tersebut, setiap tahunnya diadakan upacara khusus yakni Upacara Manganan Jangjang yang dilaksanakan setiap jumat pon pada bulan sapar (bulan jawa). Upacara ini menyedot ratusan orang untuk berkunjung ke kawasan itu termasuk wisatawan dari luar kota. Selain itu setiap malam jumat pon, makam itu juga banyak dikunjungi peziarah.

Wisata Situs Wura wari Jipang Ngloram Cepu Blora


Lokasi Situs Wura-wari ini dari Jipang, Ngloram dapat ditempuh dengan berkendaraan sekitar sepuluh menit. Haji Wura-Wari adalah penguasa bawahan (vasal) yang pada tahun 1017 Masehi menyerang Kerajaan Mataram Hindu (semasa Raja Darmawamsa Tguh). Saat itu Kerajaan Mataram Hindu berpusat di daerah yang sekarang dikenal dengan Maospati, Magetan, Jawa Timur. Serangan dilakukan ketika pesta pernikahan putri Raja Darmawamsa Teguh dengan Airlangga, yang juga keponakan raja, sedang dilangsungkan.

Membalas dendam atas kematian istri, mertua, dan kerabatnya, Airlangga yang lolos dari penyerangan dan tinggal di Wanagiri (di daerah perbatasan Jombang-Lamongan), akhirnya balik menghancurkan Haji Wura-Wari. Namun, sebelumnya Haji Wura-Wari terlebih dahulu menyerang Airlangga sehingga dia terpaksa mengungsi dan keluar dari keratonnya di Wattan Mas (sekarang Kecamatan Ngoro, Pasuruan, Jawa Timur).

Serangan balik Airlangga, yang ketika itu sudah dinobatkan menggantikan Darmawamsa Tguh, ditulis dalam Prasasti Pucangan (abad XI) yang terjadi pada tahun 1032 M. Serangan itu pula yang memperkuat dugaan batu bata kuno berserakan di sekitar situs tersebut.

Situs yang ditemukan tim ekspedisi berada di tengah tegalan, di tepi persawahan, berupa tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini dijadikan areal pemakaman.. Sejak tahun 2000, telah dikumpulkan serpihan batu bata kuno berukuran 20 x 30 sentimeter dengan tebal sekitar 4 cm, serpihan keramik, serta serpihan perunggu yang kini disimpan di Museum Mahameru.

Temuan di situs itu memperkuat isi Prasasti Pucangan bertarikh Saka 963 (1041/1042 Masehi) yang pernah diuraikan ahli huruf kuno (epigraf) Boechori dari Universitas Indonesia. Boechori menyebutkan, …Haji Wura-Wari mijil sangke Lwaram. Mijil mempunyai arti keluar (muncul dari).

Hasil analisis toponimi (nama tempat), kemungkinan nama Lwaram berubah menjadi Desa Ngloram sekarang. “Pelesapan konsonan ’w’, penyengauan di awal kata, dan perubahan vokal ’a’ menjadi ’o’ menjadikan nama lama Lwaram menjadi Ngloram sekarang. Penjelasan seperti itu pula yang membantah berbagai pendapat terdahulu yang menyebutkan Haji Wura-Wari berasal dari daerah Indocina atau Sumatera sebagai koalisi Sriwijaya. Cepu memiliki data arkeologis, toponimi, dan geografis kuat untuk melokasikannya di tepian Bengawan Solo di Desa Ngloram.

Museum Mahameru Blora


Museum Mahameru ini dibangun,” ungkap Ketua Yayasan Mahameru Blora Gatot Pranoto BE. Pada awalnya, dengan merekrut beberapa personel muda yang memiliki keinginan untuk pelestarian budaya dan sejarah, obsesi Mahameru masih ambyah-ambyah atau kurang terfokus. Begitu berdiri, tidak tanggung-tanggung langsung berbadan hukum. Kali pertama yang dilakukan sejumlah personel Mahameru adalah menelusuri literatur dan studi lapangan dengan obsesi menyusun buku sejarah Blora. Latar belakangnya, selama ini masih terlalu banyak versi penyusunan sehingga buku sejarah Blora ini belum diketahui ending-nya.

Didorong oleh keinginan terus maju, tidak puas dengan apa yang diraih saat ini, Yayasan Mahameru secara rutin menerjunkan tim penelusur dan pemantau benda-benda bersejarah ke seluruh pelosok di Blora. Fosil binatang raksasa, pecahan keramik dari negeri manca, bebatuan, tosanaji telah ditemukan tim ekspedisi itu. penemuan fosil kerbau purba yang diperkirakan sudah berusia 1 juta – 2 juta tahun lalu di Kecamatan Menden, Blora, kini tim Yayasan Mahameru Blora kembali menemukan fosil binatang purba jenis pemakan daging yang diperkirakan juga berusia jutaan tahun. Temuan fosil baru itu secara lisan telah dilaporkan ke Dinas Pariwisata Blora dan barangnya saat ini untuk sementara disimpan di Rumah Sejarah Blora..

Temuan di Desa Rowobungkul adalah pecahan keramik yang diperkirakan peninggalan zaman Dinasti Ming, sebagian peninggalan Dinasti Tsung dan Dinasti Tsing. Yang menarik, hamparan pecahan keramik itu berada di area yang sangat luas, 20 hektare

Benda bersejarah yang menjadi koleksi Museum Mahameru bertambah 1 buah, yaitu berupa 1 kotak wayang kulit (50 – 70 buah). Benda tersebut dihibahkan warga Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Dihibahkannya wayang kulit tersebut dilatar belakangi cerita mistis, namun menjadi fakta ditengah kehidupan warga Jatisari. Menurut Ketua Yayasan Mahameru Blora, Gatot Pranoto, warga desa menyebut benda yang dihibahkan tersebut sebagai wayang kulit Malati. Pemberian nama itu dilatarbelakangi oleh kejadian aneh yang menimpa setiap warga yang menyimpan wayang kulit tersebut, ketika disimpan di rumah salah seorang perangkat desa, tanpa diketahui penyebabnya tiba – tiba salah seorang anggota keluarga perangkat itu jatuh sakit. Dan anehnya, saat wayang kulit itu dipindahkan ke tempat lain, warga yang sakit itu sembuh. Peristiwa itu terjadi berulang kali di Desa Jatisari. Setelah mengalami peristiwa yang sama, warga desa sepakat membiarkan wayang kulit itu di Balai Desa.

Wisata Religi Makam Sunan Pojok Blora



Makam Sunan Pojok terletak di jantung Kota Blora dekat dengan Alun-Alun Kota Blora, tepatnya berada disebelah Utara Pasar Kota Blora, sangat strategis dan mudah dijangkau baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Menurut data inventaris Kepurbakalaan dari Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Blora serta hasil dari pendapat sebagian tokoh masyarakat mengenai data-data makam para tokoh Pemerintahan dan Keagamaan pada waktu dulu, merupakan awal mula pemerintahan di Kabupaten Blora. Barangjkali dari sini dapat digambarkan asal mula Kabupaten Blora. Makam Sunan Pojok adalah Makam Pangeran Surobahu Abdul Rohim. Sebelumnya beliau adalah seorang perwira di Mataram yang telah berhasil memadamkan kerusuhan di daerah pesisir utara atau tepatnya didaerah Tuban, sekembalinya dari Tuban diperjalanan beliau jatuh sakit dan meninggal dunia di Desa Pojok Blora, Menurut seorang ahli makam, sekarang almarhum Mbah Sobib dari desa Bugel Menganti, Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, Pangeran Surobahu Abdul Rohim juga punya nama kecil yaitu Benun ( Mbah Benun ). Karena jasa-jasa Sunan Pojok, maka putranya yang bernama Jaya Dipa diangkat sebagai Bupati Blora yang pertama ( Dinasti Surobahu Abdul Rohim ), setelah wafat digantikan oleh putranya yang bernama Jaya Wirya, Kemudian oleh Jaya Kusumo. Keduanya, setelah wafat dimakamkan dilokasi Makam Pangeran Pojok. Kauman. Makam Sunan Pojok sering dikunjungi/ diziarahi oleh banyak masyarakat pada malam jumat kliwon pon, setiap kegoatan Khoul tanggal 27 Suro ( Tahun Jawa ), serta pada saat Hari jadi Kab. Blora.

Selasa, 23 Agustus 2011

Obyek Wisata Waduk Bentolo Blora


Obyek Wisata Waduk Bentolo Blora terletak tidak jauh dari lokasi Goa Terawang. Waduk Bentolo terletak di wilayah Kecamatan Todanan sekitar 0,5 km ke arah selatan dari Goa Terawang atau sekitar 34 km ke arah barat Kota Blora, mudah dicapai dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Obyek Wisata Waduk Bentolo Blora,merupakan obyek wisata alam buatan berupa waduk yang dibangun Pemerintah Kabupaten Blora yang mempunyai fungsi utama yaitu sebagai irigasi lahan pertanian.Luas Waduk Bentolo sekitar 270.795 m. Di kawasan Obyek Wisata Waduk Bentolo Blora ini pula terdapat Bumi Perkemahan yang sangat luas dan dikenal dengan nama Bumi Perkemahan Pancasona.